MJ.Lomban |
Bitung. BP. Dalam rangka memaksimalkan penggunaan anggaran kas Negara dan daerah pada pelayanan publik, ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) di jajaran pemerintah kota Bitung terancam akan di rumahkan. Keputusan diambil setelah ditandatanganinya Surat Keputusan Bersama (SKB) yang melibatkan tiga kementerian.Moratorium PNS atau penundaan penerimaan pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2011 berlaku efektif bulan September lalu dan tandatangani oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi, Kementerian Keuangan serta Kementerian Dalam Negeri yang dituangkan dalam SKB tiga Menteri.
Perasaan was-was akan dirumahkan setelah bekerja selama beberapa tahun di jajaran Pemkot Bitung menjadi pandangan umum ratusan tenaga harian lepas. Sedikitnya 537 THL tahun 2012 depan akan di berhentikan.
Sebut saja Max ( 42 ) salah satu tenaga harian disalah satu kantor dinas yang tergabung dalam Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-Pol-PP). Mengaku bingung dan cemas atas keputusan pemerintah apa bila Moratorium akan dijalankan pemerintah kota. Harapan akan menjadi pegawai negeri setelah diangkat sekarang hanya menjadi hayalan belaka.
Max juga menuturkan kegelisahannya untuk membiayai ketiga anaknya yang sementara bersekolah. Jika dirinya (red-Max) termasuk dalam THL yang akan dirumahkan. Meski diliputi perasaan was-was dirinya hanya bisa berharap pemerintah agar memperhatikan kehidupan selanjutnya bagi buruh/pekerja THL yang akan terkena imbas pengurangan.
“ kami sebagai masyarakat kecil hanya bisa berharap pemerintah agar memperhatikan hasib kami. Kami siap di berhentikan apa bila hak kami sebagai buruh/pekerja diperhatikan “ tutur Max waktu diwawancara BP pada saat melaksanakan pengamanan dikantor Dinas.
Sementara itu. Max Jonas Lomban. SE. Msi Wakil Walikota Bitung menanggapi serius akan adanya pengurangan THL untuk tahun depan. Pengurangan yang harus dilaksanakan karena adanya perintah Kementerian untuk mencegah pemborosan anggaran menurudnya akan ada yang pro serta kontra dan menjadi persoalan tersendiri bagi Pemkot Bitung.
Lomban juga membenarkan akan adanya pengurangan THL sebesar 50% dari jumlah yang ada. Dan tetap akan bersikap profesional dalam menyeleksi siapa-siapa yang akan tetap dipakai pemerintah.
“ pasti ada yang pro dan kontra. Tapi kami tetap akan bersikap professional dan bijak dalam setiap langkah yang akan diambil berhubung masalah ini menyangkut kehidupan yang akan tereliminasi nanti “. ujar Lomban.
Dari hasil pantauan BP, perasaan was-was terlihat jelas di setiap Tenaga Harian Lepas yang telah bekerja bertahun-tahun di instasi pemerintah kota Bitung. Diketahui, jika terjadi pengurangan 50% THL berarti ada sekitar 537 orang yang terancam di rumahkan atau diberhentikan ditahun 2012 nanti. (r/q).
Perasaan was-was akan dirumahkan setelah bekerja selama beberapa tahun di jajaran Pemkot Bitung menjadi pandangan umum ratusan tenaga harian lepas. Sedikitnya 537 THL tahun 2012 depan akan di berhentikan.
Sebut saja Max ( 42 ) salah satu tenaga harian disalah satu kantor dinas yang tergabung dalam Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-Pol-PP). Mengaku bingung dan cemas atas keputusan pemerintah apa bila Moratorium akan dijalankan pemerintah kota. Harapan akan menjadi pegawai negeri setelah diangkat sekarang hanya menjadi hayalan belaka.
Max juga menuturkan kegelisahannya untuk membiayai ketiga anaknya yang sementara bersekolah. Jika dirinya (red-Max) termasuk dalam THL yang akan dirumahkan. Meski diliputi perasaan was-was dirinya hanya bisa berharap pemerintah agar memperhatikan kehidupan selanjutnya bagi buruh/pekerja THL yang akan terkena imbas pengurangan.
“ kami sebagai masyarakat kecil hanya bisa berharap pemerintah agar memperhatikan hasib kami. Kami siap di berhentikan apa bila hak kami sebagai buruh/pekerja diperhatikan “ tutur Max waktu diwawancara BP pada saat melaksanakan pengamanan dikantor Dinas.
Sementara itu. Max Jonas Lomban. SE. Msi Wakil Walikota Bitung menanggapi serius akan adanya pengurangan THL untuk tahun depan. Pengurangan yang harus dilaksanakan karena adanya perintah Kementerian untuk mencegah pemborosan anggaran menurudnya akan ada yang pro serta kontra dan menjadi persoalan tersendiri bagi Pemkot Bitung.
Lomban juga membenarkan akan adanya pengurangan THL sebesar 50% dari jumlah yang ada. Dan tetap akan bersikap profesional dalam menyeleksi siapa-siapa yang akan tetap dipakai pemerintah.
“ pasti ada yang pro dan kontra. Tapi kami tetap akan bersikap professional dan bijak dalam setiap langkah yang akan diambil berhubung masalah ini menyangkut kehidupan yang akan tereliminasi nanti “. ujar Lomban.
Dari hasil pantauan BP, perasaan was-was terlihat jelas di setiap Tenaga Harian Lepas yang telah bekerja bertahun-tahun di instasi pemerintah kota Bitung. Diketahui, jika terjadi pengurangan 50% THL berarti ada sekitar 537 orang yang terancam di rumahkan atau diberhentikan ditahun 2012 nanti. (r/q).
www.bitungpost.com
0 komentar:
Posting Komentar