Cari Blog Ini

Selasa, 27 September 2011

Tajuk Tamu : SBY Gagal Manfaatkan Potensi Laut

Penulis: Rocky Oroh aktivis Jongfajar
tribunnews.com
Ilustrasi : SBY

Maraknya aksi ilegal fishing atau bahasa rakyatnya pidana pencurian ikan yang selama ini beraksi di perairan Indonesia menandakan sebagai negara yang kaya raya akan hasil ikannya. Tapi sayangnya, harga ikan di Indonesia pasarannya sangat rendah.
Perbedaan harga ikan di indonesia dengan internasional sangat jauh berbeda. Contoh harga ikan jenis Tuna Taiwan dan Philipina dibandrol pada harga 80 sampai 100 USD dan negara matahari terbit Japan diaptok di harga 150 sampai250 USD.

Sementara khusus Indonesia hanya dihargai Rp. 37 sampai 40 ribu per kilogram. Harga ikan Indonesia sangat rendah. Sedangkan Taiwan dan Pilipina menangkap dan membeli ikan dari indonesia. Ada apa ini, kenapa bisa mengalaminya.

Hal ini sudah terjadi beberapa tahun ini menandakan pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono telah gagal memanfaatkan potensi laut dan gagal membuat persaingan. Kita hidup di negeri ikan tapi menjadi budak negeri sendiri.

Banyak pelaku ilegal fishing yang berkeliaran di perairan indonesia menandakan semakin terhimpitnya nelayan-nelayan pribumi, jauh panggang dari api untuk capai perkembangan yang lebih baik.

Harga ikan yang berbeda serta kurang kepedulian pemerintah membuat nelayan kita semakin terpuruk. Secara otomatis pelaku usaha menghalalkan segala cara untuk mendapatkan ikan negeri kita.

Nelayan asing serta nelayan lokal adu nyali menyelundupkan atau mencoba melakukan pencurian ikan untuk di jual ke luar negeri dengan iming harga beli yang tinggi.

Kenapa Indonesia tidak mampu memberikan harga diatas rata-rata pengambilan ikan Taiwan dan Pilipina. Pasti jawabannya pemerintah tidak mau ambil pusing tujuh keliling akan hal itu. Jadi faktor harga yang berbeda tajam yang membuat semuanya terjadi.

Siapa yang diuntungkan dengan hal tersebut? Tentu bukan tidak lain bila kita lihat secara jelas hal itu sudah mengarah dalam ranah penegakkan hukum dilaut.

Beraneka cara sudah dilaksanakn pemerintah guna memberikan efek jera terhadap pelaku ilegal fishing namun semua tindakan pemerintah sia-sia belaka.

Laut indonesia yang begitu luas membuat semua sudut perairan Indonesia tidak terjangkau lagi oleh aparat penjaga laut, alatnya saja mungkin sudah tertinggal jauh, kuno dengan mereka para pencuri laut Indonesia yang lebih modern.

Hal yang diuntungkan dalam hal ini yaitu penegak hukum sendiri dengan dalil menegakkan hukum tapi kenyataannya hukum dibuat untuk memperkaya diri. Banyak kasus pencurian ikan (pelaku dan babuk) diamankan tapi entah dimana kasusnya berakhir dan diketahui sudah bebas. Ayo aparat kemana amanah mu.

0 komentar:

Posting Komentar